Review Live Action Love And Lies (Koi to Uso)

Ada yang udah nonton LA satu ini? Kalau belum mending nonton dulu ya soalnya di sini isinya bukan hanya ‘review’ tapi juga ‘spoiler’ muehehehe…
Buat yang ga peduli sama spoiler apapun, silakan lanjut baca. Tapi kalau ada yang anti spoiler-spoiler club yauda close aja blog ini gue mah ikhlas :(


Film ini cukup unik bagi gue yang belum pernah nonton film dengan induk konsep yang serupa sebelumnya. Induk konsepnya bisa gue sebut yaitu sebuah program dari Pemerintah untuk menaikkan angka kelahiran di Jepang karena negara ini memang sedikit jumlah penduduknya apalagi dibandingin sama Indonesia. Pada ulang tahun yang ke-16, seorang anak akan ditentukan pasangan hidupnya oleh Pemerintah. Diharapkan pasangan tersebut akan menikah dan memiliki kebahagiaan. Walau ada yang tidak mematuhi peraturan Pemerintah tersebut, tapi pada akhirnya pasangan itu memang tidak bahagia. Jadi intinya mah udah ikutin program aja biar hidup lu damai sentosa.

Anak konsep dari film ini adalah cinta segitiga antara Aoi Nisaka (Aoi Morikawa), Yuto Siba (Takumi Kitamura), dan Sosuke Takachiho (Kanta Sato). Kisah cintanya bisa dibilang klasik dan mainstream banget. Si Aoi dan Siba ini udah temenan dari kecil, pokoknya si Siba itu kenal banget sifat dan sikapnya Aoi sampe ke hal-hal terkecil dan sepele. Dan Siba di sini sangat mencintai Aoi, bahkan dia bilang langsung ke Aoi: “Jika aku adalah pasanganmu (yang ditentukan Pemerintah), aku akan mempertaruhkan segalanya demi membahagiakanmu”. Yah intinya sosok Siba emang tipe pasangan hidup idaman banget dan sialnya diperanin sama Takumi Kitamura yang mukanya polos dan kalem abis (dalam artian cocok).



sumber: koiuso.jp
sumber: koiuso.jp
sumber: koiuso.jp
Lalu muncullah si Sosuke yang merupakan pasangan pilihan dari Pemerintah untuk Aoi. Sifat Sosuke di awal emang rada nyebelin ya, dingin-jutek-bodoamat gitu dan sialnya lagi diperanin sama Kanta Sato yang juga pernah memerankan si jenius nan cuek Irie Naoki di film Itazura na Kiss (dalam artian cocok). Kanta Sato ni mukanya pas banget deh buat peran kayak begini, kenapa ya? Nah seiring berjalannya waktu, sifat dan sikap Sosuke ke Aoi semakin hangat. Dia ga segan buat peluk atau cium Aoi di mana aja muehehehe... sampe akhirnya Sosuke benar-benar jatuh cinta sama Aoi dan bilang kalau Aoi akan selalu berada di hatinya.

Kemudian datanglah scene laknat yang lumayan bikin mikir. Si Siba tiba-tiba linglung kayak orang sakit waktu ngerayain ultahnya bareng Aoi dan Sosuke. Di sini gue mulai bertanya-tanya apa ni bocah penyakitan? Dan ternyata iya. Siba punya penyakit tumor apalah dengan segala nama ilmiahnya yang udah stadium tiga. Yang pertama tahu itu si Sosuke dan Siba bilang supaya dirahasiakan ke Aoi. Tapi namanya juga film ya hehehe si Aoi akhirnya tahu dan tingkahnya mulai ga bener dari sini. Dia lebih diam dan pura-pura ceria ke semua orang padahal mah khawatir dan mikirin Siba terus :(



Buat endingnya sendiri sebenernya udah bisa ketebak walau sebelumnya kayak goyah pendirian akutu gara-gara rencana pernikahan Aoi-Sosuke yang udah hampir jadi hehehe :( Dikira Aoi bakal fix sama Sosuke tapi ternyata si Aoi ini menyadari perasaannya yang menyukai Siba dan berakhir dengan Siba sementara Sosuke harus merelakan Aoi pergi. Kasian sebenernya sama si Sosuke yang kudu ngebatalin pernikahannya ke semua orang pas di hari H. Tapi yauda lah ya toh dia udah punya Kotoko muehehehe…

Terus gimana sama penyakitnya Siba? Aoi menerima segala kondisi Siba saat ini dan walaupun waktu mereka singkat, tapi Aoi ingin terus bersama Siba. Dan di endingnya banget ya ini beneran scene terakhiran, Yuto Siba pun meninggal dunia. Aoi menaruh sebuket bunga di deket nisannya Siba dan ga lama Sosuke juga muncul, mereka berdua saling bertukar kabar terus Sosuke ngajak Aoi buat makan crepes kayak kebiasaan Aoi dan Siba waktu dulu.

Monolog yang dibilang sama Aoi di akhir-akhir film ini juga cukup menyentuh. Monolog ini adanya sebelum scene makam Yuto Siba, waktu Aoi dan Siba menjalani hidup bersama.


“Kita akan selalu bersama.
Kami terikat oleh cinta yang abadi.
Dan kami pun hidup bahagia untuk selamanya.”


Sebenernya gue agak ngeri film semacam ini bakalan kurang seru dengan plot yang monoton. Soalnya jujur aja rata-rata film Jepang atau LA genre romansa kayak gini rada ngebosenin. Entah guenya aja yang terlalu berekspektasi tinggi atau gimana, tapi film-film cem ini kayak kurang greget dan terlalu datar. Salah satunya film Tsugaku Densha yang dimainkan oleh Yudai Chiba. Dan yang paling berasa itu di filmnya Takumi juga yang judulnya 'gue pengen makan pankreas lu'. Padahal pemain lainnya di situ bagus-bagus apalagi ada Oguri Shun, cuma rasanya agak salah cara pengeksekusian cerita atau adegannya atau akting pemain yang terlalu kaku atau entah apanya.

Tapi nyatanya bagi gue film Koi to Uso ini cukup menarik dan menyenangkan. Lebih ‘segar’ dan ‘hidup’ kalau dibandingkan sama Pankreas. Pemilihan aktor/aktrisnya udah pas menurutku muehehehe… cuma sebenernya sedikit kurang sreg sama Aoi Morikawa yang jadi heroine-nya gara-gara kebayang peran dia di Kakegurui LA. Tapi aktingnya bagus kusuka :) Terus si Siba yang udah dibilang di awal kalo gue setuju banget sama Takumi member DISH// yang main di sini. Sekarang giliran dia yang jadi sosok Sakura yang penyakitan di Pankreas muehehe… Suka banget deh pokoknya liatin muka Takumi di sepanjang cerita. Terakhir, peran Sosuke oleh Kanta Sato member Gekidan Exile yang juga menarik perhatian. Sato ni emang spesialis peran cem ini kayaknya, cuma kalo kita melupakan sejenak peran dia di series High&Low muehehe…



Buat cewek-cewek yang gampang baper termasuk gue sebenernya muehehe.. di film ini banyak scene semacam 'itu', jadi kadang gue sendiri juga suka ga kuat :’) gimana atuh ya, si Aoi dipeluk dikit aja malah gue yang engap -_- Mana nama asli pemeran Aoi-nya juga Aoi hahaha… Jadi kayak setiap adegan ada karakter yang manggil nama lu itu kerasa ‘benar-benar’ manggil nama asli lu muehehe… Kebayang dong di adegan ‘aku menyukaimu, Aoi’ rasanya kayak cowok itu seriusan nembak lu secara nyata alias bukan lagi akting muehehe… Apalagi kalo yang nembaknya ikemen cem Takumi dan Sato ini haduuu tralala :’)


Sebagai penutup, score film ini gue kasi 8/10. Selebihnya merupakan pendapat kita masing-masing. Yang belum nonton silakan dicicipi dulu filmnya. Yang udah nonton, jadi gimana pendapat kalian?



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film Evergreen Love (Shokubutsu Zukan)

Review Mini Dorama: Are You Ready? Hey You, Girl! (Kakugo wa Iika Soko no Joshi)